
Pada pagi hari 22 Desember 1955 terjadi penemuan luar biasa.
Dengan menggunakan teknik untuk pemisahan kromosom pada sediaan gelas
Yang dikembangkan Dr. T.C. Hsu dari Universitas Texas di Galveston, Tjio melakukan perbaikan bagi teknik itu.
Ternyata metode barunya itu mampu menghitung dengan tepat jumlah kromosom manusia yang ada pada jaringan embryonic paru-paru manusia sebanyak 46 bukan 48
Seperti yang diperkiraan para ilmuwan pada masa itu. “Saya sangat terkejut bahwa jumlahnya 46 tidak seperti perkiraan orang di masa itu yakni 48 buah,” Ujarnya dalam memoar yang ditulis di NIH Record.
Temuan revolusionernya itu kemudian dipublikasikan Di sebuah jurnal Skandinavia bernama Heriditas pada 26 Januari 1956 hanya dalam waktu satu bulan empat hari hari sejak temuannya itu.
Pada tahun 1958 Tjio pergi ke Amerika Serikat dan pada 1959 Ia begabung menjadi staf National Institute of Health di Bethesda, Maryland, AS. Di sini ia mengabdikan diri dalam riset kromosom manusia.

Pada tanggal 6 Desember 1962 Presiden AS, John F. Kennedy menganugerahi dirinya Penghargaan International Prize Award winner of Joseph P. Kennedy, Jr Foundation. Penghargaan itu diberikan kepada Tjio atas risetnya mengenai keterbelakangan mental.
Tjio pensiun pada tahun 1992 dan akhirnya wafat tahun 2001.
Baca Selanjutnya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar